Friday 29 July 2016

Sejarah Radio dan Perkembangan Radio Di Indonesia

Indonesia Radio Streaming, Radio merupakan teknologi yang gunanya untuk mengirimkan sinyal dengan cara Modulasi dan Radiasi Elektromagnetik atau bisa disebut juga dengan Gelombang Elektromagnetik. Penemuan Gelombang Radio atau Gelombang Elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan elektromagnetik Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan gelombang.

Sejarah Radio dan Perkembangan Radio Di Indonesia


David E. Hughes (1878) adalah orang pertama yang mengirimkan, dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi. Dr. Lee De Forest dari AS merupakan penemu radio tahun 1916 sehingga mendapat julukan The Father of Radio. Tahun 1919 Dr. Frank Conrad (seorang ahli pada westing house Company di Pitssberg AS) berhasil mengadakan eksperimen menyiarkan musik. Tahun 1920 masyarakat Amerika dapat menikmati siaran radio dan mulai tahun 1923 stasiun radio meningkat tajam menjadi SSG Stasiun. Tahun 1933, Prof. E.H. Amstrong memperkenalkan FM (Frequency Modulation).

Perkembangan Radio Di Indonesia

Pada tanggal 1 April 1933, Mangkunegoro VII dan Sarsito Mangunkusumo mendirikan SRV (Solossche Radio Vereenging) di Surakarta. Bisa dikatakan SRV adalah pelopor timbulnya siaran radio yang diusahakan oleh bangsa Indonesia sendiri. Sedangkan radio siaran pertama diusahakan oleh Hindia Belanda yaitu pada tanggal 16 Juni 1925 yang bernama BRV (Bataviasche Radio Vereenging) di Jakarta. Badan-badan radio yang lainnya adalah :

NIROM : Nederlansch Indische Radio Omroep Mij di Jakarta, Bandung, dan Medan.

MAVRO : Mataramse Vereenging Voor Radio Omroep di Yogyakarta.

Atas usaha M. Sutarjo Kartohadikusumo dan Sarsito Mangunkusumo tanggal 24 Maret 1937 didirikan PPRK (Perserikatan Perkumpulan Radio Ketimuran) di Bandung dengan tujuan berupaya memajukan kesenian dan kebudayaan nasional guna kemajuan masyarakat Indonesia secara rohani dan jasmani. Pada masa pendudukan Jepang, penyelenggaraan radio ditangani oleh Hoso Kanri Kyoku. Perkembangan radio merosot karena semua radio siaran diarahkan untuk kepentingan militer Jepang. Pada awal kemerdekaan, radio berperan menyebarkan berita Proklamasi.

Sejarah Radio dan Perkembangan Radio Di Indonesia


Tanggal 11 September 1945 diadakan rapat di Jakarta yang dipimpin oleh Abdurrachman Saleh dan dihadiri oleh 16 pemimpin dari Jakarta, Bandung, Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta. Adapun hasilnya sebagai berikut :

  • Menetapkan tanggal 11 September 1945 sebagai hari berdirinya RRI.
  • Semua yang hadir menyatukan diri sebagai pegawai RRI.
  • Pusat RRI di Jakarta.
  • Abdurrachman Saleh dipilih sebagai Pemimpin Umum RRI.
  • Cabang RRI yang pertama adalah Jakarta, Bandung, Surakarta, Purwokerto,
  • Semarang, Yogyakarta, Malang, dan Surabaya.
  • Semboyan RRI “sekali di udara tetap di udara”.

Begitulah Sejarah Radio dan Perkembangan Radio Di Indonesia, untuk lebih lengkapnya kalian bisa membaca di wikipedia indonesia.

Sumber : Wikipedia, BuihKata

Bagikan

Jangan lewatkan

Sejarah Radio dan Perkembangan Radio Di Indonesia
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.